Senin, 01 Agustus 2011
Situasi kegiatan belajar mengajar (KBM) di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) berjalan sebagaimana biasa,aman,tentram,dan menyenangkan.Namun situasi ini berubah tiba-tiba,semua siswa dan pengajar mencari perlindungan ada yang menyelinap di bawah meja dan ada yang jongkok melindungi diri dari pecahan kaca,kejatuhan asbes,dan benda-benda lainnya dari dalam ruang kelas.Tak lama kemudian semua siswa keluar kelas tanpa ada kepanikan dan selanjutnya datang tim penyelamat mengevakuasi dengan membawa tandu untuk mencari apakah ada korban atau tidak,bila ada korban maka tim medis telah menunggu dengan sigap untuk mengadakan pertolongan darurat.
Peristiwa di atas dilakukan hanya sebagai simulasi untuk menghadapi bencana alam seperti gempa bumi,tanah longsor,dan bencana lainnya dengan mendatangkan tutor yang sudah berpengalaman dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) pada tanggal 22-23 Juli yang lalu.Kegiatan ini adalah bagian dari Training Awal Tahun Pembelajaran (TATAP) di PDM untuk Tahun Pembelajaran 2011-2012.Ada banyak teori yang disampaikan dan pengenalan alat serta penggunaan alat dalam kegiatan tersebut.Setelah penyampaian teori dan pelatihan tim khusus ”Penyelamat” maka dilanjutkan dengan simulasi.
Tali diikatkan pada tiang yang kokoh kemudian dijulurkan kelembah serta diikat pula dengan kuat,kemudian tim penyelamat meluncur kebawah diatas tali tersebut (Flying Fox) untuk mencari korban ditempat yang sulit didalam lembah,selanjutnya di dasar lembah tim penyelamat mencari korban tanah longsor dan bila ada maka segera mengevakuasi untuk selanjutnya diberi pertolongan oleh tim medis.
Kegiatan simulasi ini sangat diminati para siswa,”cukup sedaplah dan menyenangkan, kerana ada cabaran di dalamnya” kata Anis Solihin siswa asal negeri jiran Malaysia. ”Selain itu kami memperoleh pengetahuan yang dapat kami gunakan sewaktu-waktu bila terjadi bencana alam di manapun kami berada”sambung Nova Annur siswi asal Palas.Semua siswa, guru dan pegawai diikutsertakan dalam pembekalan bencana alam ini.
Menurut H. Jafar Syahbuddin Ritonga SE,MBA selaku Ketua Umum Yayasan Haji Ihutan Ritonga (YASPENHIR) yang mengelola PDM ”kegiatan ini perlu dilakukan,bahkan direncanakan akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk siswa baru sebab di negeri ini sering terjadi bencana”, beliau menambahkan pula ”sangat kita sayangkan bila terjadi bencana alam selalu menelan banyak korban,hal ini disebabkan karena masyarakat kita tidak dibekali pengetahuan tentang bencana alam,padahal kalau ada pengetahuan tentang itu serta selalu waspada kemungkinan jumlah korban akan dapat diminimalisir,dan biarlah kita keluarkan dana besar untuk kegiatan ini asalkan bermanfaat”,yang diamini oleh Arman Lubis Alhafis imam besar Mesjid Khajah Khadijah (PDM),ditambahkannya pula ”Allah SWT sangat suka pada orang yang berdoa sambil berusaha,jadi kalau doa saja tidak cukup untuk menyelamatkan diri dari bencana alam harus ada usaha yang kuat di diri kita,dan semoga Allah selalu melindungi kita semua”, katanya mengakhiri.
Peristiwa di atas dilakukan hanya sebagai simulasi untuk menghadapi bencana alam seperti gempa bumi,tanah longsor,dan bencana lainnya dengan mendatangkan tutor yang sudah berpengalaman dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) pada tanggal 22-23 Juli yang lalu.Kegiatan ini adalah bagian dari Training Awal Tahun Pembelajaran (TATAP) di PDM untuk Tahun Pembelajaran 2011-2012.Ada banyak teori yang disampaikan dan pengenalan alat serta penggunaan alat dalam kegiatan tersebut.Setelah penyampaian teori dan pelatihan tim khusus ”Penyelamat” maka dilanjutkan dengan simulasi.
Tali diikatkan pada tiang yang kokoh kemudian dijulurkan kelembah serta diikat pula dengan kuat,kemudian tim penyelamat meluncur kebawah diatas tali tersebut (Flying Fox) untuk mencari korban ditempat yang sulit didalam lembah,selanjutnya di dasar lembah tim penyelamat mencari korban tanah longsor dan bila ada maka segera mengevakuasi untuk selanjutnya diberi pertolongan oleh tim medis.
Kegiatan simulasi ini sangat diminati para siswa,”cukup sedaplah dan menyenangkan, kerana ada cabaran di dalamnya” kata Anis Solihin siswa asal negeri jiran Malaysia. ”Selain itu kami memperoleh pengetahuan yang dapat kami gunakan sewaktu-waktu bila terjadi bencana alam di manapun kami berada”sambung Nova Annur siswi asal Palas.Semua siswa, guru dan pegawai diikutsertakan dalam pembekalan bencana alam ini.
Menurut H. Jafar Syahbuddin Ritonga SE,MBA selaku Ketua Umum Yayasan Haji Ihutan Ritonga (YASPENHIR) yang mengelola PDM ”kegiatan ini perlu dilakukan,bahkan direncanakan akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk siswa baru sebab di negeri ini sering terjadi bencana”, beliau menambahkan pula ”sangat kita sayangkan bila terjadi bencana alam selalu menelan banyak korban,hal ini disebabkan karena masyarakat kita tidak dibekali pengetahuan tentang bencana alam,padahal kalau ada pengetahuan tentang itu serta selalu waspada kemungkinan jumlah korban akan dapat diminimalisir,dan biarlah kita keluarkan dana besar untuk kegiatan ini asalkan bermanfaat”,yang diamini oleh Arman Lubis Alhafis imam besar Mesjid Khajah Khadijah (PDM),ditambahkannya pula ”Allah SWT sangat suka pada orang yang berdoa sambil berusaha,jadi kalau doa saja tidak cukup untuk menyelamatkan diri dari bencana alam harus ada usaha yang kuat di diri kita,dan semoga Allah selalu melindungi kita semua”, katanya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ide, Kiritk, Pesan silahkan Anda tulis di sini