Pesantren
Modern UnggulanTerpadu Darul Mursyid mengadakan sosialisasi kurikulum 2013. Hal
ini diungkapkan oleh Husnil Walad Kepala MA Darul Mursyid pada 17 Januari 2014
di Kantornya. Husnil mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan kurikulum baru,
maka kita harus mengikutinya. ”Saya pikir kita harus merespon perubahan ini. Mudah-mudahan
dengan adanya perubahan kurikulum ini, maka mutu pendidikan kita semakin baik. Kita
harapkan adanya perubahan dari segi akhlak. Seperti yang sama-sama kita rasakan
bahwa moral bangsa ini sudah jatuh ketitik nol. Sebagai contoh semakin maraknya
kenakalan remaja, seperti tawuran, geng motor yang meresahkan, perampokan yang
disertai kekerasan dan banyak lagi kenakalan dibidang sosial. Tekan Walad. ”Harapan
kita semua guru yang mengikuti program ini agar dapat menerapkannya segera dan
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, jadi tidak hanya sebatas teori dalam
kelas saja”, simpul Walad.
Dalam sosialisasi
kurikulum 2013 kali ini pihak Darul Mursyid mengundang pakar pendidikan tersohor
dari Medan yakni drs. Suprayetno W,M.A. Selain seorang pakar beliau juga merupakan
Rektor di IAIN Sumatera Utara. Suprayetno juga salah seorang motivator pendidikan
terkenal. Beliau banyak mengupas habis tentang kurikulum 2013.
Dalam jabarannya
Suprayetno menguraikan bahwa kurikulum 2013 ini lebih menitikberatkan pada nilai-nilai
akhlak. ”Ilmu tanpa didasari oleh nilai-nilai agama yang kuat, maka akan terjadi
kehancuran. Selama ini kita hanya mengejar tentang kemampuan daya piker saja. Padahal
daya pikir yang tidak diikuti oleh aspek moralitas, maka akan menghasilkan generasi
penghancur”, terangnya.
“Selama ini dunia
pendidikan kita hanya mengejar aspek material yakni nilai akhir pada pembelajaran.
Padahal aspek moral jauh lebih penting untuk melahirkan generasi yang baik, sehingga
akan lahir kebijakan-kebijakan yang akan membuat bangsa ini jauh lebih bermartabat”,
lanjut Suprayetno yang dikuti secara antusias oleh semua guru Darul Mursyid.
Kita sangat sedih
melihat kekacauan yang terjadi yang menimpa generasi muda saat ini. Saya pikir kita
tidak memiliki budaya kekerasan selama ini. Tapi alangkah mencengankannya ketika
tawuran telah menjadi tren. Pornografi yang sudah jadi kebiasaan. Menghilangkannya
uang orang tidak lagi jadi hal yang menakutkan. Belum lagi tontonan murahan
yang disajikan oleh pihak elit politik yakni korupsi. Persaingan yang tidak sehat
untuk mencapai kekuasaan. Ini semua menjadi pembelajaran yang tidak baik. Setiap
hari kepala kita diisi oleh hal-hal yang menyesatkan tersebut, maka akan lahirlah
generasi yang tidak bermoral. Oleh sebab itu mari kita terapkan
kurikulum 2013 ini secara aplikasi. Kita tentu sangat berharap adanya perubahan
yang baik di negeri ini. Pada akhirnya kita tentu sangat merindukan akan lahir suatu
generasi yang akan membangun bangsa ini kearah yang benar. Semoga”, tutup Suprayetno
motivator yang lahir 20 Oktober 1963 dan sering diundang memberi motivasi kepada
guru-guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ide, Kiritk, Pesan silahkan Anda tulis di sini