Selasa, 21 Januari 2014

Sosialisasi Kurikulum 2013 di Darul Mursyid


Pesantren Modern UnggulanTerpadu Darul Mursyid mengadakan sosialisasi kurikulum 2013. Hal ini diungkapkan oleh Husnil Walad Kepala MA Darul Mursyid pada 17 Januari 2014 di Kantornya. Husnil mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan kurikulum baru, maka kita harus mengikutinya. ”Saya pikir kita harus merespon perubahan ini. Mudah-mudahan dengan adanya perubahan kurikulum ini, maka mutu pendidikan kita semakin baik. Kita harapkan adanya perubahan dari segi akhlak. Seperti yang sama-sama kita rasakan bahwa moral bangsa ini sudah jatuh ketitik nol. Sebagai contoh semakin maraknya kenakalan remaja, seperti tawuran, geng motor yang meresahkan, perampokan yang disertai kekerasan dan banyak lagi kenakalan dibidang sosial. Tekan Walad. ”Harapan kita semua guru yang mengikuti program ini agar dapat menerapkannya segera dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, jadi tidak hanya sebatas teori dalam kelas saja”, simpul Walad.
Dalam sosialisasi kurikulum 2013 kali ini pihak Darul Mursyid mengundang pakar pendidikan tersohor dari Medan yakni drs. Suprayetno W,M.A. Selain seorang pakar beliau juga merupakan Rektor di IAIN Sumatera Utara. Suprayetno juga salah seorang motivator pendidikan terkenal. Beliau banyak mengupas habis tentang kurikulum 2013.
Dalam jabarannya Suprayetno menguraikan bahwa kurikulum 2013 ini lebih menitikberatkan pada nilai-nilai akhlak. ”Ilmu tanpa didasari oleh nilai-nilai agama yang kuat, maka akan terjadi kehancuran. Selama ini kita hanya mengejar tentang kemampuan daya piker saja. Padahal daya pikir yang tidak diikuti oleh aspek moralitas, maka akan menghasilkan generasi penghancur”, terangnya.
“Selama ini dunia pendidikan kita hanya mengejar aspek material yakni nilai akhir pada pembelajaran. Padahal aspek moral jauh lebih penting untuk melahirkan generasi yang baik, sehingga akan lahir kebijakan-kebijakan yang akan membuat bangsa ini jauh lebih bermartabat”, lanjut Suprayetno yang dikuti secara antusias oleh semua guru Darul Mursyid.
Kita sangat sedih melihat kekacauan yang terjadi yang menimpa generasi muda saat ini. Saya pikir kita tidak memiliki budaya kekerasan selama ini. Tapi alangkah mencengankannya ketika tawuran telah menjadi tren. Pornografi yang sudah jadi kebiasaan. Menghilangkannya uang orang tidak lagi jadi hal yang menakutkan. Belum lagi tontonan murahan yang disajikan oleh pihak elit politik yakni korupsi. Persaingan yang tidak sehat untuk mencapai kekuasaan. Ini semua menjadi pembelajaran yang tidak baik. Setiap hari kepala kita diisi oleh hal-hal yang menyesatkan tersebut, maka akan lahirlah generasi yang tidak bermoral. Oleh sebab itu mari kita terapkan kurikulum 2013 ini secara aplikasi. Kita tentu sangat berharap adanya perubahan yang baik di negeri ini. Pada akhirnya kita tentu sangat merindukan akan lahir suatu generasi yang akan membangun bangsa ini kearah yang benar. Semoga”, tutup Suprayetno motivator yang lahir 20 Oktober 1963 dan sering diundang memberi motivasi kepada guru-guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ide, Kiritk, Pesan silahkan Anda tulis di sini