Sabtu, 19 Oktober 2013

Darul Mursyid Satu-satunya Pesantren Memakai Sistem Outsourcing

Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) memakai system outsourcing untuk beberapa bahagian pendukung pesantren tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Jafar Syahbuddin Ritonga Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir) pengelola Darul Mursyid 17 Oktober 2013 di wisma Darul Mursyid. ”Mungkin ini adalah satu-satunya pesantren yang memakai system outsourcing”, paparnya.
Jafar menambahkan bahwa lembaga pendidikan yang dikelolanya ini akan lebih focus pada bidang edukatif saja. ”Kebanyakan lembaga pendidikan mengurus semua komponen sekolah, sehingga energy terkuras dan menghambat prestasi”, imbuh pemilik Darul Mursyid tersebut. ”Akan lebih terfokus bila pihak sekolah hanya konsen menangani bidang pendidikan saja, sehingga prestasi akademik mudah diraih”, ungkap pengusaha muda tersebut. ”Darul Mursyid menyerahkan bahagian-bahagian pendukung (supporting system) kepada pihak ketiga, sehingga kita bias meminta tanggungjawab yang lebih besar dalam pengelolaannya”, tekan Jafar yang juga dosen S2 MM bidang Sumber Daya Manusia.
“Kita lepas pengelolaannya pada pihak ketiga dan pihak ketiga tersebut diharapkan member kontribusi yang besar Kepada Darul Mursyid, ya paling tidak adalah penanganan yang professional”, sebutnya. “Kebanyakan kita sangat pelit membagi rezeki kepada orang lain, sehingga pihak sekolah atau yayasan memborong semua bahagian yang seharusnya dapat ditanganin orang lain”, kilah Jafar. ”Sebagai contoh kantin, toserba, catering, laundry dan lain-lain yang dianggap dapat mendatangkan income (pemasukan) sangat sulit dilepas kepihak ketiga, padahal bidang tersebut sangat merepotkan pihak sekolah”, jabar mantan sekjen REI Sumut tersebut. ”Bisa kita bayangkan betapa beratnya jadi seorang Kepala Sekolah bila masih memikirkan harga sekilo cabe atau harga sepotong kue di kantin, padahal energy tersebut dapat digunanakan untuk memikirkan peningkatan prestasi akademik ketimbang harga cabe dan kue tadi”, tutup Jafar yang masih sekolah S3 bidang DBA Universitas Sains Malaysia di Pulau Pinang Malaysia tersebut.
Berdasarkan data yang ada di Darul Mursyid beberapa bidang pendukung yang dikelola oleh pihak ketiga atau outsourcing adalah kantin, toserba, catering, cleaning service sekolah, cleaning servise halaman sekolah, cleaning service asrama, pertamanan, salon/pangkas, pengadaan air, pengadaan air minum, antar jemput siswa SD, laundry dan lain-lain. Pelimpahan tugas pihak ketiga biasanya diserahkan kepada guru dan karyawan sekolah tersebut. Riki Ardiansyah Putra Kepala Divisi Rumah Tangga Darul Mursyid yang membawahi pengawasan outsourcing mengatakan bahwa pembagian outsourcing tersebut agar menambah pemasukan kepada guru dan karyawan. ”Kita diberi rezeki oleh Yayasan tetapi dengan syarat kita harus mencari tenaga yang professional dalam pengelolaan bidang-bidang tersebut, sehingga tidak mengganggu tugas utama kita sebagai guru di Darul Mursyid”, pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ide, Kiritk, Pesan silahkan Anda tulis di sini